Welcome to my Blog. thank you for visiting...

Selasa, 01 Februari 2011

Tuhan Mengasihi orang yang Rendah Hati. . .

Sikap Rendah hati sangat berbeda dengan Rendah diri, tapi sering kali banyak di antara kita yang tidak mengerti akan hal itu...
Orang yang Rendah hati akan membahagiakan hati sesama. Kalau dia seorang bapak, keluarganya akan menghormatinya dengan tulus. Kalau seorang ibu, anak-anaknya tentu akan senantiasa merindukannya. Kalau dia seorang pemimpin, tent akan menginspirasi hati rakyatnya. orang yang rendah hati juga, senantiasa berani mengakui kesalahan dan memiliki sikap kepedulian yang tinggi terhadap orang lain.

sedangkan Rendah diri adalah mereka yang senantiasa peduli dengan apa yang dikatakan orang lain atau tidak memiliki rasa percaya diri, sehingga dia selalu khawatir dengan apa yang akan dipikirkan atau dikatakan orang lain tentang dirinya.

" Ilustrasi tentang Hidup Dengan Kerendahan Hati "
Seorang gadis bangga luar biasa atas prestasi yang diraihnya. Ia menjadi murid yang menempati rangking satu di kelas bahkan di sekolahnya. Begitu bangganya, ia mentraktrik teman-teman kelasnya. Ia membawa mereka ke sebuah rumah makan yang mahal. Kelas tinggi. Ia tidak peduli atas berapa uang yang akan dikeluarkannya untuk makan siang itu. Yang penting baginya adalah ia senang dan teman-temannya pun senang. Ia dapat membahagiakan diri dan teman-temannya.
Soalnya adalah sepuluh orang teman yang dibawanya itu makan sebanyak-banyaknya. Bagi mereka, itulah kesempatan yang sangat berharga. Apalagi mereka tidak perlu keluar uang untuk makan siang itu. Mereka makan sepuas-puasnya. Mereka berusaha untuk menyenangkan hati gadis itu.
Ketika selesai makan, tagihan sangat banyak. Lebih dari yang diperkirakan gadis itu. Ia menjadi sedih. Ia dapat membayarnya siang itu, karena hari itu ia membawa banyak uang. Hatinya tidak damai. Kesenangan sesaat yang ia peroleh. Ia menjadi kecewa terhadap teman-temannya, meskipun ia tidak mengungkapkan kekecewaannya itu.
Hari-hari selanjutnya adalah hari-hari penuh kemurungan. Ia kehabisan uang untuk jajan dan membeli kebutuhan-kebutuhan lainnya. Ia mau meminta kepada orangtuanya, ia takut kalau mereka tahu bahwa ia sudah mentraktir teman-temannya. Ia tidak berani. Ia merasa sangat bersalah atas perbuatannya. Sejak itu, ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak foya-foya.
Sahabat, hidup ini penuh dengan mimpi-mimpi. Orang bermimpi untuk dipuja-puji atas keberhasilannya meraih sesuatu yang tinggi. Orang bermimpi untuk menggapai bulan dalam sehari. Orang bermimpi melintasi api yang sedang bernyala-nyala. Namun semua mimpi itu hanya meninggalkan kekecewaan demi kekecewaan. Ternyata mimpi-mimpi itu tidak menjadi kenyataan.
Kisah tadi mau mengatakan kepada kita bahwa suatu kebahagiaan yang dapat bertahan itu kebahagiaan yang tidak semu. Suatu kebahagiaan yang tidak bisa dibeli dengan uang. Suatu kebahagiaan yang mengalir dari hati yang terdalam. Bukan suatu kebahagiaan yang sementara saja sifatnya.
Tentu saja kebahagiaan yang bertahan lama itu tidak harus digembar-gemborkan. Suatu kebahagiaan yang menukik ke dalam diri sendiri. Suatu kebahagiaan yang senantiasa direfleksikan terus-menerus dalam perjalanan hidup manusia. Untuk itu, mengobral kebahagiaan hanyalah suatu tindakan yang merugikan diri sendiri. Suatu tindakan yang hanya membiarkan diri dikuasai oleh kekecewaan demi kekecewaan.
Karena itu, apa yang mesti kita buat untuk mempertahankan kebahagiaan itu? Kita mesti tetap rendah hati. Kita mesti rela untuk menemukan hidup kita dalam keadaan apa adanya. Tidak berubah menjadi suatu pribadi yang megah dan aneh. Tentu saja merendahkan diri kita di hadapan Tuhan dan sesama itu tidak mudah. Namun kalau kita memiliki sikap syukur yang terus-menerus, kita akan menjadi orang-orang yang sungguh-sungguh bahagia dalam hidup ini. Tuhan memberkati. (Pastor Frans de Sales, SCJ)

 Tuhan yesus menginginkan kita sebagai manusia untuk memiliki sikap Rendah Hati meneladani diri-Nya lihat firman Allah dalam Filipi 2:8 : " Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati bahkan sampai mati dikayu salib dan kita lihat apa yang dikerjakan Allah pada manusia (Yesus) dalam ayat 9 dikatakan itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya Nama diatas segala nama supaya dalam Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada diatas bumi dan yang ada dibawah bumi" dan segala lidah mengaku: "Yesus kristus adalah Tuhan bagi kemuliaan Allah Bapa!"

Bayangkan dengan hanya merendahkan diri saja dan bukan karena kehebatan-Nya sebagai Allah/Tuhan, Ia amat sangat ditinggikan karena Allah amat sangat membenci manusia-manusia yang meninggikan diri/congkak dalam Yakobus 4:6b: "kerena itu Ia katakan "Allah menentang orang yang congkak tetapi mengasihani orang yang rendah hati. Rendahkanlah dirimu dihadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu. Jadi jelas disini dapat kita lihat bahwa bukan orang yang merasa dirinya hebat karena memang ia melakukan hal-hal yang hebat yang ditinggikan Allah tapi justru orang yang merendahkan dirilah yang berkenan dihadapan Allah. "

Jadi intinya, ketika kita hidup rendah hati, Tuhan akan selalu melihat keberadaan kita, jangan hanya dengan sedikit ujian yang Tuhan berikan kita berfikir bahwa Dia tidak mengasihi kita dan mungkin kita berkata "buat apa lagi saya hidup taat, sedangkan Dia selalu mebuat hidup saya susah, membiarkan orang lain menginjak-injak harga diri saya dan doa saya pun tidak di kabulkan???"...
Tuhan bukannya tidak menjawab doa kita,,tapi dia ingin menguji iman kita kepadaNya. 
Sobat muda sekalian, jangan pernah meninggikan diri kita sendiri, karena Tuhan sendirilah yang akan merendahkannya,.

''Setelah mengalami penyesalan karena dosa akan terbit sukacita karena pengampunan"
A.W Pink -  Pengkhotbah